BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri. Sementara itu, hewan dan
manusia membutuhkan makhluk hidup lain sebagai makanannya. Misalnya, kambing
memakan tumbuh-tumbuhan. Harimau memakan daging atau hewan lainnya. Jadi, jelas
terlihat bahwa kambing dan harimau sangat tergantung pada makhluk hidup
lainnya. Setiap jenis hewan membutuhkan jenis makanan tertentu.
Manusia
adalah salah satu dari makhluk hidup yang diciptakan Sang Pencipta sebagai
makhluk sosial. Artinya ia membutuhkan makhluk hidup lain dalam kehidupannya.
Salah satu kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya adalah makan.
Dalam proses makan ada yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan
adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri
organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).
Pada setiap
tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena
itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan
perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang
tersedia.
Makhluk hidup memerlukan makanan
dari makhluk hidup lainnya. Hubungan atau peristiwa makan dan dimakan
antarmakhluk hidup di dalam lingkungannya menurut urutan tertentu disebut rantai makanan. Dalam rantai makanan
ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Tumbuhan atau
bagian tumbuhan yang merupakan sumber makanan disebut produsen. Makhluk hidup yang mendapatkan makanan dari produsen
atau makhluk hidup lainnya disebut konsumen.
Konsumen yang mendapat makanan langsung dari tumbuhan dinamakan konsumen
tingkat satu (konsumen I). Konsumen yang mendapat makanan dari konsumen tingkat
satu dinamakan konsumen tingkat dua (konsumen II). Konsumen yang mendapat
makanan dari konsumen tingkat dua dinamakan konsumen tingkat tiga (konsumen
III), dan seterusnya. Rantai makanan selalu diawali dengan tumbuhan. Tumbuhan
dapat mengubah energi cahaya dari matahari dan menyimpannya menjadi cadangan
makanan.mEnergi ini berjalan sepanjang rantai makanan.
B. Tujuan
Untuk mendapatkan
data atau hasil yang akan mendapatkan pengertian kita tentang hubungan antara
produsen dan konsumen, terutama peran organisme dalam siklus karon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Rantai Makanan
Suatu organisme hidup akan selalu
membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi
antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi
atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan
nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem
terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. (anonim.2010)
Ada dua tipe
dasar rantai makanan:
§
Rantai makanan rerumputan (grazing
food chain). Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.
§
Rantai makanan sisa (detritus food
chain). Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa)
predator.
Para ilmuwan
ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai
parasit, dan rantai saprofit. (anonim.2010)
1. Rantai
Pemangsa
Rantai
pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai
pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I,
dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen
ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3.
2.
Rantai Parasit
Rantai
parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai
parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3.
Rantai Saprofit
Rantai
saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan
bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu
dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan. (anonim.2010)
Contoh Rantai makanan adalah:
PRODUSEN : PADI
KONSUMEN I : TIKUS
KONSUMEN II : ULAR
KONSUMEN III : ELANG
KONSUMEN I : TIKUS
KONSUMEN II : ULAR
KONSUMEN III : ELANG
Elang akan
mati dan diuraikan oleh mikro organisme pengurai menjadi mineral. Mineral ini
diserap akar tanaman sebagai zat hara untuk tumbuh dan berkembang. Padi, tikus, ular, dan burung elang
membentuk suatu rantai makanan. Dalam rantai makanan, herbivora (konsumen I)
memerlukan tanaman (produsen). Sementara karnivora (konsumen II) memerlukan
karnivora lain dan herbivora. Jadi, secara tidak langsung karnivora memerlukan
produsen.
(anonim.2009)
Siklus dalam
rantai makanan dapat berjalan seimbang apabila semua komponen tersedia. Apabila
salah satu komponen, misalnya konsumen I tidak ada, maka akan terjadi
ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan dalam rantai makanan tersebut. Agar rantai makanan dapat berjalan
terus menerut maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada konsumen I.
Jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada jumlah konsumen II dan
seterusnya. Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring
makanan. (anonim.2009)
B. Produsen dan Konsumen
Konsumen
yaitu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Konsumen
tergantung pada makhluk hidup lain. Contohnya manusia dan hewan. Produsen
adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya tumbuhan
hijau. (Sriyono.2005)
Konsumen
yang memperoleh makanan langsung dari produsen disebut konsumen tingkat satu
(Konsumen I). Sementara itu, konsumen yang menmperoleh makanan dari konsumen I
dinamakan konsumen tingkat dua (Konsumen II) dan seterusnya.Kumpulan dari
rantai makanan nantinya akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut dengan jaring-jaring makanan. (Omegawati.2007)
Pada
ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai
produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan untuk
makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari
organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat
organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini
kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan)
yang berperan sebagai konsumen.(anonim.2009)
Sebagai
konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang
mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen
lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I,
konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan
seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada
produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan
dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring
makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau
(Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang
(Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak). Dalam
ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di
atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web).(anonim.2009)
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat penelitian ini yaitu :
Waktu :
Tanggal 03 november 2011 pukul 13.00 – sampai selesai
Tempat :
Laboratorium Biologi dasar Fakultas MIPA
Universitas Tadulako
Sulawesi
tengah.
B. Alat dan bahan
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu :
1. Tumbuhan Hidrilla (Hydrilla verticillata Hoyle)
2. Siput air tawar
3. Tabung reaksi dan raknya
4. Larutan bromtimol biru (BTB)
5. Air kolam
6. Parafin cair
7. Lampu sebagai sumber cahaya
C. Prosedur Kerja
Adapun
prosedur kerja praktikum, yaitu :
1. Menyiapkan
rangkaian percobaan terdiri dari empat tabung reaksi (A, B, C, D)
2. Mengisi
tiap tabung dengan air kolam sampai permukaan air kira-kira 20 mm diatas mulut
tabung.
3. Menambahkan
3-5 tetes larutan BTB kedalam tiap-tiap tabung. Kemudian memasukkan seekor
siput air tawar kedalam tabung A, siput air tawar dan hidrilla ke dalam tabung
B, hidrilla ke dalam tabung C dan tanpa hidrilla dan siput ke dalam tabung D.
4. Menutup
tabung tersebut dengan rapat sampai tidak ada oksigen masuk ke dalamnya.
5. Menempatkan
sebuah rangkaian percobaan kedalam cahaya buatan/lampu dan lainnya ditempatkan
ditempat yang gelap/tidak ada cahaya.
6. Mengamati
apa yang terjadi selama 24 jam.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
pengamatan
1.
Tempat terang
No
|
Gambar
|
Tabung
|
Perubahan
warna BTB
|
Kondisi
siput
|
Kondisi
Hidrilla
|
Ket.
|
1
|
|
A
|
Bening
|
Hidup
|
-
|
Berisi
siput
|
2
|
|
B
|
Bening
|
Hidup
|
Hidup
|
Berisi
siput dan hidrilla
|
3
|
|
C
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
Berisi
hidrilla
|
4
|
|
D
|
Bening
|
-
|
-
|
Tidak
berisi siput dan hidrilla (nol)
|
2. Tempat Gelap
No
|
Gambar
|
Tabung
|
Perubahan
warna BTB
|
Kondisi
siput
|
Kondisi
Hidrilla
|
Ket.
|
1
|
|
A
|
Bening
|
Mati
|
-
|
Berisi
siput
|
2
|
|
B
|
Bening
|
Hidup
|
Hidup
|
Berisi
siput dan hidrilla
|
3
|
|
C
|
Bening
dan keruh
|
-
|
Mati
|
Berisi
hidrilla
|
4
|
|
D
|
Bening
|
-
|
-
|
Tidak
berisi siput dan hidrilla (nol)
|
B.
Pembahasan
Pada percobaan ini
bertujuan untuk mendapatkan data atau hasil yang akan menambah pengertian
tentang hubungan antara produsen dan konsumen, terutama peran organisme dalam
siklis karbon. Pada saat praktikum dimulai dengan menyiapkan rangkaian
percobaanyang terdiri dari empat tabung reaksi. Lalu mengisi tabung dengan air
kolam sampai permukaan kira-kira 20 mm di bawah mulut tabung. Kemudian
menambahkan 3-5 tetes larutan BTB ke dalam tiap-tiap tabung. Lalu memasukkan ke dalam tabung A seekor siput air
tawar, tabung B berisi siput air tawar dan hidrilla, tabung C berisi hidrilla
saja, dan tabung D tanpa hidrilla dan siput. Setelah itu, menutup tabung
tersebut dengan kapas sehingga rapat dan tidak ada oksigen masuk ke dalamnya.
Kemudian menempatkan sebuah rangkaian di dalam cahaya buatan/lampu ( inkubator
) dan salah satunya di tempat yang gelap/tidak ada cahaya. Lalu, setelah 24 jam
mengamati apa yang terjadi. Pada percobaan ini bromotimol biru
berfungsi sebagai indikator untuk dapat mengetahui apakah terdapat CO2
didalam tabung reaksi karena larutan bromotimol biru sangat sensitif dengan CO2,
kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya reaksi perubahan warna.
Pada perlakuan diruag gelap, pada
tabung pertama yang diisi dengan air kolam + siput + bromtimol biru warna
indikator kuning, siput mati, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi proses
fotosintesis sehingga siput tidak dapat mengambil O2 yang terjadi
hanya lah proses respirasi yang dihasilkan oleh siput tersebut, Pada tabung
kedua dengan isi air kolam + siput + hydrilla + bromotimol biru warna indikator
kuning sekali, siput mati, hydrilla layu, hal ini menunjukkan hydrilla berubut
O2 dengan siput, hydrilla juga tidak dapat berfotosintesis dengan
tidak adanya cahaya. Pada tabung ke tiga dengan isi air + hydrilla + bromotimol
biru warna indikator bening, hydrilla layu, hal ini menunjukkan bahwa respirasi
terjadi sedikit tetapi fotosintesis tidak terjadi. Pada tabung keempat diisi
dengan air kolam + bromtimol biru, tabung keempat ini hanya digunakan sebagai
kontrol.
Perlakuan ditempat terang, pada
tabung pertama yang diisi dengan air kolam + siput + bromtimol biru warna
indikator kuning, siput hidup aktif, hal ini menunjukkan terdapat CO2
dan fotosintesis berjalan lancar karena mendapat cahaya yang cukup. Pada tabung
kedua dengan isi air kolam + siput + hydrilla + bromotimol biru warna indikator
tetap biru, siput hidup aktif, hydrilla tetap hijau segar, hal ini menunjukkan
keseimbangan antara CO2 dan O2. Pada tabung ke tiga
dengan isi air + hydrilla + bromtimol biru warna indikator biru pekat, hydrilla
tetap hijau segar, hal ini menunjukka tidak terjadi respirasi. Pada tabung
keempat diisi dengan air kolam + bromtimol biru, tabung keempat ini hanya
digunakan sebagai kontrol.
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat dilihat bahwa organisme-organisme yang dapat bertahan hidup
dan berkembang biak adalah organisme yang berada di tempat terang. Hal ini
disebabkan karena organisme itu mendapatkan energi lebih dari cahaya sehingga
proses fotosintesis berjalan dengan lancar. Sedangkan, organisme-organisme di
tempat gelap mati terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena organisme itu
tidak berkembang dengan baik sehingga tidak mendapatkan cahaya dan proses fotosintesis
tidak dapat berjalan dengan baik. Organisme-organisme tersebut membutuhkan zat
O2, CO2, dan karbohidrat.
Peristiwa yang ditunjukkan dengan
perubahan warna pada bromtimol biru adalah peristiwa respirasi, karena
peristiwa respirasi menghasilkan CO2 yang sangat sensitif terhadap
bromtimol biru, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan warna
pada bromtimol biru. Apabila terjadi respirasi yang cukup banyak, tabung
tersebut tampak berembun
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari percobaan Hubungan Produsen dan Konsumen, dapat ditarik
kesimpulan:
1.
Dari hasil
pengamatan yang dilakukan selama sehari (24 jam), maka dari beberapa tabung reaksi yang berisi tanaman hidrila (Hydrilla verticilata) dan siputFak tersebut terdapat berbagai macam perubahan terhadap bahan yang digunakan
dimulai dari bentuk, warna dan bahan. Warna dari air yang digunakan maupun
kehidupan dari bahan tersebut.
2. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
pada beberapa tabung tersebut adalah adanya proses fotosintesis (CO2 dan O2) yang terdapat dalam tabung tersebut.
B.
Saran
Adapun saran pada praktikum biologi dasar “Hubungan antara Produsen dan
Konsumen” yaitu untuk kegiatan
pengamatan yang harus dilakukan adalah para praktikan harus melakukan
pengamatan terhadap bahan tersebut secara bertahap setiap hari agar memperoleh
data yang siknifikan.