BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada
proses fotosintesis tumbuhan memerlukan cahaya matahari,untuk menangkap cahaya
tumbuhan menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun
seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun
sebagian besar energi dihasilkan di daun.
Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung
setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa
warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar
proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin
yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari
ataupun penguapan air yang berlebihan. Pada praktikum ini akan melihat beberapa
pigmen yang terdapat pada beberapa daun tumbuhan dari jenis yang berbeda.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum Fisiologi Tumbuhan ini adalah mendeteksi jenis-jenis
pigmen pada suatu daun tumbuhan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Fotosintesis
hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun
terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung
kloroplast yang mengandung klorofil atau pigmen hijau yang merupakan salah satu
pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari (Harborne, 1997).
Klorofil
adalah pigmen yang merupakan katalisator fotosintesis yang sangat penting dalam
semua jaringan tumbuhan berfotosintesis. Klorofil terdapat dalam kloroplas dan
sering berkaitan dengan protein, tetapi mudah diekstraksi ke dalam pelarut
lipid. Di dalam tumbuhan, paling sedikit terdapat lima jenis klorofil. Selain
klorofil, di dalam tumbuhan juga terdapat pigmen warna lain yang disebut
karotenoid. Selain sebagai pigmen warna, karotenoid juga membantu dalam
fotosintesis. Terdapat lebih dari 300 jenis karotenoid, tetapi yang terdapat
dalam tumbuhan tinggi hanya sedikit, umumnya berupa karoten. Salah satu turunan
karotenoid, yaitu hidrokarbon tak jenuh turunan likopen atau turunan likopen
teroksigenesi dikenal sebagai xantofil. Xantofil yang umum terdapat berupa
monohidroksikaroten (ketrin dan rubixantin), dihdroksikaroten (zeakantin) atau
dihidroksi-epoksikaroten (violaxantin) (Harborne, 1987).
Pigmen-pigmen
tanaman biasanya dijumpai dalam plastid serta dalam vakuola. Tipe-tipe plastid
ialah kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Kloroplas berwarna hijau sebagai
akibat adanya pigmen klorofil yang lebih banyak. Kromoplas berwarna kuning,
jingga, atau merah karena pigmen karotenoid. Leukoplas adalah plastid tanpa
pigmen, biasanya terdapat pada jaringan yang tidak terkena cahaya (Hatta, 2002)
Warna
hijau ditimbulkan oleh klorofil yang terdapat di dalam kloroplas. Dalam
kloroplas juga dijumpai karotenoid yaitu pigmen kuning sampai merah, tetapi
ditutupi oleh klorofil. Karotenoid akan tampak jika hanya terdapat sedikit atau
tidak ada klorofil sama sekali. (Purwoko, 1999)
Untuk
terjadinya fotosintesis, energi dalam bentuk elektron yang tereksitasi pada
berbagai pigmen harus disalurkan ke pigmen pengumpul energi yang disebut
sebagai pusat reaksi. Ada terdapat dua macam pusat reaksi pada membran
tilakoid, keduanya merupakan molekul klorofil a yang berasosiasi dengan protein
tertentu dan komponen-komponen membran lainnya. (Lukyanti, 1999)
Pigmen
pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau,
yakni klorofil a dan klorofil b. Juga terdapat pigmen kuning sampai jingga yang
digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua macam karotenoid, yaitu karotenoid
hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen. Karotenoid tertentu
juga ditemukan pada sellimut kloroplas yang memberinya warna kekuningan, sedangkan
klorofil tidak dijumpai pada selimut
tersebut (Legender, 1998).
Fungsi
utama sejumlah pigmen karotenoid tertentu ialah melindungi tumbuhan terhadap
solarisasi dengan cara menyerap
kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas sebagai bahang. (Hatta, 2002).
Pigmen-pigmen
yang lain dalam kloroplas memindahkan energinya untuk perangsangnya kepada P700
atau kepada P680. Untuk alasan ini, klorofil b, karotenoid, dan sebagian beasr
dari molekul-molekul klorofil a terkadang dinamai pigmen antena. Masing-masing
disetel untuk menyerap panjang gelombang tertentu dari cahaya secara paling
efisien. Kemudian eneergi yang diterima diteruskan kepada P700 atau kepada
P680. Hanya P700 dan P680 teroksidasi manakala cahaya mengenai kloroplas utuh.
Karena peran redoks genting yang dilakukan, maka P700 dan P680 disebut pigmen
pusat reaksi. (Purwoko, 1999).
Selain
klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan
fikobilin. Karotenoid mampu menyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan.
Karotenoid memantulkan cahaya merah, jingga, dan kuning. Karotenoid ini banyak
ditemukan pada bunga, buah dan sayuran. Antosianin dan fikobilin merupakan
pigmen merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga. Fikobilin banyak
ditemukan pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria. (Legender, 1998)
Karotenoid
dapat berupa karotin (C40H56) berwarna jingga dan
xantofil (C40H56O2) berwarna kuning. Adanya
kloroplas pada tumbuhan menyebabkan tumbuhan dapat berasimilasi karena di dalam
kloroplas terdapat klorofil yang dapat menangkap sinar matahari untuk memasak
makanan. (Harborne, 1987)
Pada
tanaman tingkat tinggi ada 2 macam klorofil yaitu klorofil-a (C55H72O5N4Mg)
yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg)
yang berwarna hijau muda. Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di
bagian merah (600-700 nm), sedangkan yang paling sedikit cahaya hijau (500-600
nm). Sedangkan cahaya berwarna biru dari spektrum tersebut diserap oleh
karotenoid (Purwoko, 1999).
Klorofil
menyerap cahaya berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata
(visible). Misalnya, cahaya matahari
mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi
seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh
klorofil. Klorofil dapat menampung
energi cahaya yang diserap oleh pigmen cahaya atau pigmen lainnya melalui
fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi
fotosintesis. Dalam proses fotosintesis tumbuhan hanya dapat memanfaatkan sinar
dengan panjang gelombang antara 400-700 nm (Hatta, 2002).
BAB III
METODOLOGI
A.
Waktu
dan Tempat
Adapun waktu dan
tempat pelaksanaan praktikum Fisiologi Tumbuhan ini yaitu :
Hari/tanggal : Kamis, 21 November 2013
Waktu : Jam 15.00 WITA sampai selesai
Tempat : Laboratorium Biodiversity Jurusan Biologi
FMIPA UNTAD
B.
Alat
dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
Fisiologi Tumbuhan ini yaitu :
a.
Alat
1.
Mortar dan pastel
2.
Cawan petri
3.
Kertas saring ukuran 3 x 15 cm
4.
Jepitan kertas
5.
Alat tulis
6.
Kamera
b.
Bahan
1.
Alkohol 98%
2. Jarak
merah (Jathropa gossypifolia).
3. Bunga
kertas (Bougenvillea spectabilis).
4. Kayu
jawa (Tectona grandis)
5. Akasia
(Cassia alata)
6.
Adam hawa (Rhoeo discolor)
7. Markisa
(Passiflora foetida)
8. Kembang
sepatu (Hibiscus rosasinensis)
9. Bonsai
(Wrightia sp.)
10. Jeruk
nipis (Citrus aurantifolia)
11. Singkong
(Manihot esculenta)
12. Mayana
(Coleus scutelarioides)
13. Anggur
(Vitis vinifera)
14. Lamtoro
(Leucaena glauca)
15. Asoka
(Ixora javanica)
C. Prosedur Kerja :
Adapun
prosedur kerja yang dilakukan dalam prtaktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mengambil
1 gram daun kemudian mengekstrak dengan 25 ml alkohol sampai seluruh klorofil
terlarut.
2. Mengendapkan
ampasnya dengan di diamkan sesaat
3. Mengambil
kertas saring.
4. Mencelupkan
bagian ujung yang lain dari kertas saring pada ekstrak klorofil di cawan petri
selama 15 menit sampai terlihat pemisahan pigmen yang ada pada daun sampel.
5. Mengamati
warna pigmen yang ada pada kertas saring.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dari
praktikum Fisiologi Tumbuhan ini adalah sebagai berikut :
No.
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
a
b c d
a b c
a b
|
1. Jarak
merah (Jathropa gossypifolia).
a. Ungu
(antosianin)
b. Hijau
tua (klorofil a)
c. Hijau
muda (klorofil b)
d. Kuning
(karotenoid)
2.
Bunga kertas (Bougenvillea
spectabilis).
a.
Kuning muda (klorofil b)
b.
Kuning tua (karotenoid)
c.
Hijau (klorofil)
3.
Kayu jawa (Tectona
grandis)
a.
Hijau (klorofil)
b.
Kuning (karotenoid)
|
2.
|
a
b a b
a b c
|
1. Akasia
(Cassia alata)
a. Hijau
(klorofil)
b. Kuning
(karotenoid)
2. Adam
hawa (Rhoeo discolor)
a. Hijau
(klorofil)
b. Ungu
muda (antosianin)
3. Markisa
(Passiflora foetida)
a. Hijau muda (klorofil b)
b.Hijau
tua ( klorofil a)
c. Kuning (karotenoid)
|
3.
|
a b
a b c
a b c
|
1. Kembang
sepatu (Hibiscus rosasinensis)
a. Hijau
muda (klorofil b)
b. Kuning
(karotenoid)
2. Bonsai
(Wrightia sp.)
a. Coklat
(klorofil a)
b. Hijau
muda (klorofil b)
c. Hijau
tua (klorofil a)
3. Jeruk
nipis (Citrus aurantifolia)
a. Hijau
muda (klorofil b)
b. Hijau
tua (klorofil a)
c. Kuning
(karotenoid)
|
4.
|
a b a b
c a b
|
1. Singkong
(Manihot esculenta)
a. Hijau
muda (klorofil b)
b. Kuning
(karotenoid)
2. Mayana
(Coleus scutelarioides)
a. Hijau
muda (klorofil b)
b. Hijau
tua (klorofil b)
c. Ungu
(antosianin)
3. Anggur
(Vitis vinifera)
a. Jingga
(karotenoid)
b. Ungu
(antosianin)
|
5.
|
1 2 3
a
b a b
c a b
|
1. Bunga
Kertas (Bougenvillea spectabilis).
a. Nila
(antosianin)
b. Merah
muda (antosianin)
2. Lamtoro
(Leucaena glauca)
a. Kuning
(karotenoid)
b. Hijau
(klorofil)
c. Jingga
(karotenoid)
3. Asoka
(Ixora javanica).
a. Hijau
(klorofil)
b. Kuning
(karotenoid)
|
B. Pembahasan
Pigmen
atau zat warna adalah zat yang mengubah warna cahaya tampak sebagai akibat
proses absorpsi selektif terhadap panjang gelombang pada kisaran tertentu. Pada
praktikum ini akan melihat pigmen-pigmen yang terkandung dari beberapa jenis
daun yaitu kembang sepatu, bonsai,
jarak merah, bunga kertas, kayu jawa,
asoka, lamtoro, anggur, mayana, singkong,
jeruk nipis, akasia dan adam hawa.
Dari
hasil pengamatan yang diperoleh, hampir semua daun yang digunakan pada
praktikum ini memiliki kandungan pigmen klorofil kecuali modifikasi daun pada
tanaman bunga kertas yaitu berwarna nila dan merah muda, hal ini disebabkan
tanaman tersebut memiliki pigmen flavonoid antosianin yang berwarna merah, biru
dan ungu.
Klorofil
merupakan pigmen utama yang terdapat dalam tumbuhan. Klorofil dapat dibedakan
atas dua, yakni klorofil a (C55H72O5N4Mg)
yang berwarna hijau kebiruan seperti yang ditemukan pada daun jarak merah, adam
hawa, markisa dan bonsai serta klorofil klorofil b (C55H70O6N4Mg)
yang berwarna kuning kehijauan seperti yang ditemukan pada daun bogenvil, kayu
jawa, akasia, jeruk nipis, kembang sepatu, lamtoro da asoka.
Klorofil
menyerap dengan kuat pada daerah merah (puncak serapan pada 670 nm-680 nm) dan
biru (puncak serapan pada 435 nm-455 nm) dari spektrum cahaya tampak. Setiap
klorofil mempunyai serapan maksimum yang berbeda. Klorofil a misalnya dalam
larutan aseton mempunyai serapan meksimum 432 nm dan 663 nm, seangkan klorofil
b dalam pelarut yang sama memiliki puncak pada 453 nm dan 643 nm
Selain
klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid. Karotenoid dapat
berupa karotin (C40H56) berwarna jingga dan kuning
seperti yang ditemukan pada daun jarak merah, bogenvil, kayu jawa, akasia,
kembang sepatu, lamtoro dan asoka.
Pigmen
karotenoid adalah salah satu pigmen yang terdapat di dalam kloroplast,
karotenoid terdiri atas dua golongan yaitu golongan karotin dan karotinol. Karotinol atau xantofil inilah yang
memberikan warna kuning pada tanaman.
Pada
pengamatan daun bonsai ditemukan pigmen daun berwarna coklat, hal ini
disebabkan karena pigmen klorofil a yang terkandung pada daun tersebut
berhubungan dengan senyawa asam dan terbentuk senyawa feotin yang menyebabkan
daun tersebut mempunyai pigmen berwarna coklat. Meskipun daun tersebut memiliki
pigmen berwarna coklat tetapi kenampakan morfologi daun tersebut pada saat
dewasa berwarna hijau namun ketika masih muda daunnya berwarna kuning sehingga
pigmen terbesar yang terdapat dalam daun tanaman tersebut adalah pigmen
klorofil a dan b.
Untuk
memisahkan zat-zat warna yang terdapat pada suatu tumbuhan dapat dilakukan
dengan berbagai cara, tetapi teknik kromatografi merupakan teknik yang banyak
digunakan. Kromatografi pertama kali diberikan oleh Michael Tswett, seorang
ahli botani Rusia, pada tahun 1906. Kromatografi berasal dari bahasa yunani
‘Kromatos’ yang berarti warna dan ‘Graphos’ yang berarti menulis. Dalam
kromatografi kertas, fase diam adalah kertas serap yang sangat seragam. Fase
gerak adalah pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Kromatografi kertas
merupakan bentuk kromatografi yang paling sederhana, mudah dan murah. Jenis
kromatografi ini banyak di gunakan untuk identifikasi kualitatif maupun analisa
kuantitatif Kromatografi merupakan metode pemisahan yang sederhana.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Dari hasil pengamatan diperoleh klorofil a (C55H72O5N4Mg)
yang berwarna hijau kebiruan ditemukan pada daun jarak merah, adam hawa,
markisa dan bonsai serta klorofil klorofil b (C55H70O6N4Mg)
yang berwarna kuning kehijauan ditemukan pada daun bogenvil, kayu jawa, akasia,
jeruk nipis, kembang sepatu, lamtoro da asoka.
2.
Karotenoid dapat berupa karotin (C40H56)
berwarna jingga dan kuning seperti yang ditemukan pada daun jarak merah,
bogenvil, kayu jawa, akasia, kembang sepatu, lamtoro dan asoka.
3.
Pigmen flavonoid antosianin yang
berwarna merah, biru dan ungu ditemukan pada modifikasi daun bogenvil.
B. Saran
Diharapkan
kepada praktikan untuk praktikum selanjutnya harus lebih teliti lagi dalam
melakukan percobaan agar hasil yang diperoleh lebih akurat lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Harborne, 1997. Pengantar Fisiologi Tumbuhan,
PT Gramedia, Jakarta.
Hatta, 2002. Fisiologi Tanaman,
PT Bina Aksara, Jakarta.
Legender, 1998. Biologi,
ITB, Bandung.
Lukyati,. 1999. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. FMIPA
UM, Malang.
Purwoko, 1999. Fisiologi
Tumbuhan Jilid
2, ITB Press, Bandung.