Selasa, 11 Februari 2014

Makalah Salamander

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amfibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi yang berarti dua dan Bios yang berarti hidup. Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di darat dan di air.
Amfibi adalah kelompok terkecil di antara vertebrata, dengan jumlah hanya 3.000 spesies. Seperti ikan dan reptilia, amfibi adalah hewan berdarah dingin. Ini berarti amfibi tidak dapat mengatur suhu badannya sendiri. Untuk itu, amfibi memerlukan matahari untuk menghangatkan badan. Awalnya amfibi mengawali hidup di perairan dan melakukan pernapasan menggunakan insang. Seiring dengan pertumbuhannya paru-paru dan kakinya berkembang dan amfibi pun dapat berjalan di atas daratan.
Salamander adalah hewan vertebrata yang hidup di air dan di darat (Amphibi) yang tergolong ke dalam kelas amphibi yang berekor dan berkaki (Caudata/Urodela). Salamander termasuk hewan karnivor, makanannya berupa invertebrata kecil, seperti serangga, siput, keong kecil, maupun cacing. Para peneliti Kanada telah berhasil menemukan Frogmander (berasal dari kata Frog dan Salamander), fosil yang berusia 290 juta tahun.

1.2 Maksud dan Tujuan
a.       Mengetahui klasifikasi salamander
b.       Mengetahui morfologi salamander
c.       Mengetahui anatomi salamander
d.      Mengetahui habitat salamander
e.       Mengetahui siklus hidup salamander
f.       Mengetahui manfaat salamander


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi
Kerajaan   : Animalia
Filum        : Chordata
Kelas        : Amphibia
Ordo         : Caudata
Famili       : Plethodontidae
Genus       : Plethodon
Spesies     : Plethodon cinereus (salamander punggung merah)
2.2 Morfologi
Morfologi dari salamander terdiri dari 4 bagian yaitu Caput (Kepala), Truncus (Badan), Cauda (Ekor) Ekstermitas (Alat pergerakan). Dimana bagian ekstermitas dari salamander terbagi dua yaitu ekstermitas anterior (alat pergerakan bagian depan) dan ekstermitas posterior (alat pergerakan bagian belakang).
Jenis salamander dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut :
a. Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus)
Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Cina.
Salamander ini memiliki kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut. Spesies ini hidup di aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua. Ia menyangga hidupnya dengan memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada salamander raksasa ini tidak terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus sensoris khusus yang terletak pada dahinya untuk mendeteksi setiap pergerakan yang ada.
b. Salamander punggung merah (Plethodon cinereus)
Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di Kanada hingga Minnesota.
Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P. serratus). Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua variasi.
c. Southern Torrent Salamander (Rhyacotriton variegatus)
Torrent Selatan Salamander (Rhyacotriton variegatus) adalah spesies salamander di keluarga Rhyacotritonidae. Ini adalah endemik untuk Pacific Northwest Amerika Serikat. Yang Dewasa berukuran 1,5 - 2,4 inci (4,0-6,2 cm) dari moncong sampai ekor. Habitat alamnya adalah hutan subtropis, sungai, dan sumber air tawar.
d. Mole Salamander (Genus ambystoma)
Mole Salamander (Genus ambystoma) adalah kelompok salamander endemik di Amerika Utara, genus hanya dalam Ambystomatidae keluarga. Kelompok itu telah menjadi terkenal karena kehadiran Axolotl (Ambystoma mexicanum), banyak digunakan dalam penelitian, dan Salamander Tiger (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) yang merupakan amfibia resmi negara, dan sering dijual sebagai hewan peliharaan.
e. Asiatic Salamander
The Asia salamander (Keluarga Hynobiidae) adalah salamander primitif ditemukan di seluruh Asia, dan di Rusia Eropa. Mereka sangat erat terkait dengan salamander Giant (Keluarga Cryptobranchidae), dengan mana mereka membentuk subordo Cryptobranchoidea.

2.3 Anatomi
A.    Sistem Digestorium
Sistem digestorium pada salamander meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan salamander berupa hewan-hewan kecil (serangga). Secara berturut-turut saluran pencernaan pada salamander adalah sebagai berikut :
a.       Rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
b.      Esofagus berupa saluran pendek,
c.       Ventrikulus (lambung) berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung salamander dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus,
d.      Intestinum (usus) dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
e.       Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan
f.       Kloaka merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi dan urine.
B.     Sistem Respiratorium
Pada salamander, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, salamander bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karma kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di kulit. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut dan kulit, salamnder bernapas juga dengan paruparu walaupun paru-parunya belum sebaik paru-paru mamalia.
Salamander mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk- bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdifusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembung-gelembung di paru-paru. Mekanisme inspirasi adalah sebagai berikut: Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan sebaliknya, karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut: Otot-otot perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka. Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar.
C.     Sistem Nervosum
Sistem syaraf amphibia sama seperti pada ikan, pusat kegiatan otak berada ada pada bagian dorsal otak tengah.
D.    Sistem Reproduksi
Reproduksi salamander dapat berupa ovipar dan ovovivipar. Salamander berkembang biak secara internal, di mana umumnya jantan menghasilkan sel sperma yang mengandung spermatofor yang nantinya akan di tampung oleh hewan betina di dalam kloaka. Kloaka salamander merupakan muara dari saluran urine, genital, dan pencernaan (urogenital). Setelah sel telur betina dibuahi, sel sperma akan terbentuk menjadi telur. Telur tersebut diletakkan di air atau di darat. Karena salamander, seperti semua amfibi, bertelur di air, telur mereka tidak memiliki shell pelindung seperti, misalnya, telur ayam. Hal ini membuat telur salamander rentan terhadap polutan kimia, radiasi ultraviolet, dan faktor lain yang mengganggu pembelahan sel pada tahap awal embrio. Akibatnya, embrio tidak dapat berkembang dengan baik, dan itu akan mati.

2.4 Habitat
Seperti yang telah di sebutkan, salamander adalah hewan vertebrata yang hidup di dua alam (amphibi) yang tergolong ke dalam kelas amphibi yang berekor dan berkaki (Caudata/Urodela). Terdapat tiga jenis habitat salamander yaitu :
a) Air
Salamander air, hidup di air sepanjang umur mereka.
b) Semi air (daerah lembab/ setengah basah)
Salamander yang hidup pada daerah ini lebih memilih untuk hidup di darat. Mereka tinggal di air selama musim dingin untuk hibernate. Juga pada awal musim kawin mereka, mereka mulai hidup di air.
c) Terestrial
Salamander yang hidup di daerah terestrial hidup di darat sepanjang hidup mereka. Mereka tidak masuk ke dalam air, tetapi lebih suka hidup dekat dengan badan air atau lahan basah.
2.5 Siklus Hidup
     Paedomorphosis adalah salah satu contoh dari fenomena evolusi yang disebut dengan heterochrony. Herterochorny terkait dengan perubahan waktu dan tingkat dari proses perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan dewasanya. Hewan dewasa yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan memiliki karakteristik larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata serta perubahan pola gigi dewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae. Pada family lain, seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial.

2.6  Manfaat                                                                                       
     Salamander mempunyai beberapa manfaat, diantaranya telur salamander dapat di gunakan sebagai obat kanker. Salamander juga dapat di jadikan sebagai hewan peliharaan. Selain itu, di bidang pertanian salamander bermanfaat bagi pembunuh serangga kecil pada tanaman pertanian karena salamander  merupakan hewan karnivor yang mengkonsumsi serangga kecil.

BAB III
PENUTUP
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Amfibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat.
2.      Salamander adalah hewan vertebrata yang hidup di air dan di darat (Amphibi) yang tergolong ke dalam kelas amphibi yang berekor dan berkaki (Caudata/Urodela).
3.      Morfologi dari salamander terdiri dari 4 bagian yaitu Caput (Kepala), Truncus (Badan), Cauda (Ekor) Ekstermitas (Alat pergerakan).
4.      Sistem digestorium salamander terdiri dari Rongga, Esofagus, Ventrikulus, Intestinum (usus), Usus tebal dan Kloaka.
5.      Habitat dari salamander yaitu air, semi air dan terestrial.

PERTANYAAN DAN JAWABAN DISKUSI
Soal :
1.      Bagaimana cara bertahan diri pada salamanderb dan organ apa yang digunakan?
2.      Jelaskan fungsi morfologi salamander!
3.      Perbedaan kelima jenis salamander?
4.      Jelaskan ciri khas dari salamander!
5.      Jelaskan sistem saraf dari salamnder!
6.      Jelaskan sistem peredaran darah dari salamander!
7.      Faktor yang mempengaruhi terjadinya sistem kawin salamander!
8.      Adakah suhu dari salamnder untuk menjaga tingkat kelembabannya?
9.      Mengapa spesies salamander ketika menjadi fosil dimasukan ke ordo chordata sedangkan pada masa hidupnya dimasukan keordo urodela?
10.  Jelaskan sistem respiratorium pada saat diair dan didarat!
11.  Jelaskan perbedaan amfibi dan reptil!
12.  Apakah warna salamnder berubah?

Jawaban :
1.      Kulit tubuh salamander selalu lembab dan tidak dilindungi oleh sisik (seperti pada reptil) ataupun rambut (Seperti pada mamalia). Kulit salamander dapat ditembus oleh air, seluruh permukaan kulitnya terdapat kelenjar mucus yang berfungsi untuk menjaga kelembaban kulitnya. Semua amphibi termasuk salamander memiliki kelenjar beracun di bawah permukaan kulitnya, berfungsi sebagai alat pertahanan diri.
2.      Morfologi dari salamander terdiri dari 4 bagian yaitu Caput (Kepala), Truncus (Badan), Cauda (Ekor).
Caput berfungsi sebagai organ inti karena di caput terletak beberapa organ penting dari salamander yaitu, mata, hidung, mulut, otak dann sebagainya
Truncus berfungsi sebagai penyokong tubuh pada salamander dan sebagai organ perlekatan dari caput, cauda dan alat ekstermitas
Cauda berfungsi sebagai alat pergerakan dari salamander
3.      Perbedaan kelima jenis salamander :
a. Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus)
Salamander Raksasa Cina (Andrias davidianus) adalah salamander terbesar di dunia yang panjangnya dapat mencapai hingga 165 cm dan merupakan spesies asli dari Cina.
Salamander ini memiliki kepala besar, mata kecil dan kulit yang gelap dan berkerut-kerut. Spesies ini hidup di aliran air dingin di pegunungan dan suka hidup di gua. Ia menyangga hidupnya dengan memakan serangga, kodok dan ikan. Fungsi mata pada salamander raksasa ini tidak terlalu baik, sehingga ia bergantung pada nodus sensoris khusus yang terletak pada dahinya untuk mendeteksi setiap pergerakan yang ada.
b. Salamander punggung merah (Plethodon cinereus)
Salamander punggung merah (Plethodon cinereus) adalah salamander hutan kecil. Hewan ini mendiami lereng berhutan di Amerika Utara sisi timur; yaitu ke barat hingga Missouri; selatan hingga Carolina Utara; dan utara dari Quebec bagian selatan dan Provinsi Maritimes di Kanada hingga Minnesota.
Hewan ini juga dikenal sebagai Salamander punggung merah utara untuk membedakannya dari Salamander punggung merah selatan (P. serratus). Salamander punggung merah ditemukan banyak ditemukan dalam dua variasi.
c. Southern Torrent Salamander (Rhyacotriton variegatus)
Torrent Selatan Salamander (Rhyacotriton variegatus) adalah spesies salamander di keluarga Rhyacotritonidae. Ini adalah endemik untuk Pacific Northwest Amerika Serikat. Yang Dewasa berukuran 1,5 - 2,4 inci (4,0-6,2 cm) dari moncong sampai ekor. Habitat alamnya adalah hutan subtropis, sungai, dan sumber air tawar.
d. Mole Salamander (Genus ambystoma)
Mole Salamander (Genus ambystoma) adalah kelompok salamander endemik di Amerika Utara, genus hanya dalam Ambystomatidae keluarga. Kelompok itu telah menjadi terkenal karena kehadiran Axolotl (Ambystoma mexicanum), banyak digunakan dalam penelitian, dan Salamander Tiger (Ambystoma tigrinum, Ambystoma mavortium) yang merupakan amfibia resmi negara, dan sering dijual sebagai hewan peliharaan.
e. Asiatic Salamander
The Asia salamander (Keluarga Hynobiidae) adalah salamander primitif ditemukan di seluruh Asia, dan di Rusia Eropa. Mereka sangat erat terkait dengan salamander Giant (Keluarga Cryptobranchidae), dengan mana mereka membentuk subordo Cryptobranchoidea.
4.      Ciri khas yang diketahui dari satwa salamander yaitu satwa yg berkulit basah, Oleh karena itu salamander dapat ditemukan ditempat-tempat yg lembab. Dengan Kekuatan ekor yang kuat, salamander menggunakannya sebagai baling2 waktu berenang.
5.      Sistem saraf pada salamander dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Pada amphibi, selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang juga dilindungi oleh 2 lapisan selaput meninges. Dua lapisan meninges pada amphibi dari luar ke dalam adalah duramatar (yang berupa jaringan ikat) dan pia-arakniod yang vascular. Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale.
6.      Peredaran darah pada amfibia, contohnya salamnder ialah peredaran darah ganda karena darah melalui jantung sebanyak dua kali, yaitu pada saat peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil ialah peredaran darah dari jantung menuju paru-paru, kemudian menuju jantung kembali.
7.      Faktor yang paling mempengaruhi faktor musim kawin pada amfibi khususnya salamander yaitu keadaan suhu yang dingin umumnya pada malam hari.
8.      Suhu dari salamnder untuk menjaga kestabilan kelembabap tubuhnya yaitu kurang lebih 20 sampai 25 derajat celcius dengan tigkat kelembaban tinggi dengan habitat dekat air.
9.      Ordo chordata dan ordo urodela pada awalnya adalah sama (tidak ada perbedaan).
10.  Salamander dapat bernapas di dua tempat, yaitu di air dan di darat. Pada saat di air, salamander bernapas menggunakan permukaan kulitnya. Selain itu, salamander juga menggunakan alat pernapasan rongga mulut yang berupa glotis.
Pernapasan dengan kulit dilakukan secara difusi. Hal ini karena kulit salamander tipis, selalu lembap, dan mengandung banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di kulit.
Pada tubuh salamander, tulang rusuk dan sekat diafragma tidak dapat temui perannya dalam pernapasan. Akan tetapi, peran tersebut digantikan oleh otot rahang bawah, otot sterno hioideus, otot genio hioideus, dan otot perut.
Saat menggunakan paru-paru, mekanisme pernapasan salamander berlangsung dalam dua fase, yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Masing-masing fase ini terjadi dalam keadaan mulut tertutup.
11.  Amfibi adalah binatang yang hidup di dua alam, yaitu di air dan di darat. Termasuk dalam kelas ini adalah katak, salamander, dan sesilia. Kalau amfibi kecil bernafas dengan insang, ketika dewasa amfibi bernafas dengan paru-paru. Dimana oksigen masuk melalui kulit menuju ke darah dan sebaliknya karbondioksida keluar dari kulit. Sedangkan Reptil merupakan binatang melata. Kebanyakan binatang dari kelas ini menggunakan indera penglihatan, penciuman, dan sentuhan untuk mengenali lingkungan, menangkap mangsa, dan menghindari dari bahaya. Beberapa contoh reptil diantaranya ular, kura-kura, buaya, iguana, komodo, dan kadal. Reptil merupakan binatang berdarah dingin. Mereka menghangatkan tubuh dengan berjemur di matahari.
12.  Zat pigmen warna pada salamander tidak berubah seperti bunglon.