Rabu, 25 Desember 2013

KTI Produsen dan Konsumen

BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri. Sementara itu, hewan dan manusia membutuhkan makhluk hidup lain sebagai makanannya. Misalnya, kambing memakan tumbuh-tumbuhan. Harimau memakan daging atau hewan lainnya. Jadi, jelas terlihat bahwa kambing dan harimau sangat tergantung pada makhluk hidup lainnya. Setiap jenis hewan membutuhkan jenis makanan tertentu.  
Manusia adalah salah satu dari makhluk hidup yang diciptakan Sang Pencipta sebagai makhluk sosial. Artinya ia membutuhkan makhluk hidup lain dalam kehidupannya. Salah satu kebutuhan pokok manusia dan makhluk hidup lainnya adalah makan. Dalam proses makan ada yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan-herbivora-carnivora).
Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia.
Makhluk hidup memerlukan makanan dari makhluk hidup lainnya. Hubungan atau peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup di dalam lingkungannya menurut urutan tertentu disebut rantai makanan. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Tumbuhan atau bagian tumbuhan yang merupakan sumber makanan disebut produsen. Makhluk hidup yang mendapatkan makanan dari produsen atau makhluk hidup lainnya disebut konsumen. Konsumen yang mendapat makanan langsung dari tumbuhan dinamakan konsumen tingkat satu (konsumen I). Konsumen yang mendapat makanan dari konsumen tingkat satu dinamakan konsumen tingkat dua (konsumen II). Konsumen yang mendapat makanan dari konsumen tingkat dua dinamakan konsumen tingkat tiga (konsumen III), dan seterusnya. Rantai makanan selalu diawali dengan tumbuhan. Tumbuhan dapat mengubah energi cahaya dari matahari dan menyimpannya menjadi cadangan makanan.mEnergi ini berjalan sepanjang rantai makanan.
B. Tujuan
     Untuk mendapatkan data atau hasil yang akan mendapatkan pengertian kita tentang hubungan antara produsen dan konsumen, terutama peran organisme dalam siklus karon.










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Rantai Makanan
Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia. (anonim.2010)
Ada dua tipe dasar rantai makanan: 
§  Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan-herbivora-carnivora.
§  Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan sisa) predator.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit. (anonim.2010)
1.      Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.

2.         Rantai Parasit  
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
3.         Rantai Saprofit  
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan. (anonim.2010)
Contoh Rantai makanan adalah:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTtftNJBGFh8kZYtY8hN1RPoHkIA8bNPoMRhBhYV5Dc8TsMYrGpjZwOfWEf0daol_oWxuCH6u3I82pe28g-OIliMsmpc3izSuq1vecrxFLmjV_lrEb71T7JfifHY0fkVcMi9SNppy3_QGE/s320/images.jpeg
PRODUSEN          :  PADI
KONSUMEN I
      :  TIKUS
KONSUMEN II
    :  ULAR
KONSUMEN III
   :  ELANG
Elang akan mati dan diuraikan oleh mikro organisme pengurai menjadi mineral. Mineral ini diserap akar tanaman sebagai zat hara untuk tumbuh dan berkembang.  Padi, tikus, ular, dan burung elang membentuk suatu rantai makanan. Dalam rantai makanan, herbivora (konsumen I) memerlukan tanaman (produsen). Sementara karnivora (konsumen II) memerlukan karnivora lain dan herbivora. Jadi, secara tidak langsung karnivora memerlukan produsen. (anonim.2009)

Siklus dalam rantai makanan dapat berjalan seimbang apabila semua komponen tersedia. Apabila salah satu komponen, misalnya konsumen I tidak ada, maka akan terjadi ketimpangan dalam urutan makan dan dimakan dalam rantai makanan tersebut.  Agar rantai makanan dapat berjalan terus menerut maka jumlah produsen harus lebih banyak daripada konsumen I. Jumlah konsumen I harus lebih banyak daripada jumlah konsumen II dan seterusnya. Kumpulan dari beberapa rantai makanan akan membentuk jaring-jaring makanan. (anonim.2009)
B. Produsen dan Konsumen
Konsumen yaitu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Konsumen tergantung pada makhluk hidup lain. Contohnya manusia dan hewan. Produsen adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya tumbuhan hijau. (Sriyono.2005)
Description: ImageKonsumen yang memperoleh makanan langsung dari produsen disebut konsumen tingkat satu (Konsumen I). Sementara itu, konsumen yang menmperoleh makanan dari konsumen I dinamakan konsumen tingkat dua (Konsumen II) dan seterusnya.Kumpulan dari rantai makanan nantinya akan menjadi sebuah jaring, yang sering disebut dengan jaring-jaring makanan. (Omegawati.2007)

Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.(anonim.2009)
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) --> ulat (Konsumen I) --> ayam (Konsumen II) --> musang (Konsumen III) --> macan (Konsumen IV/Puncak). Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web).(anonim.2009)









BAB III
METODOLOGI
A.    Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat penelitian ini yaitu :
Waktu      : Tanggal 03 november 2011 pukul 13.00 – sampai selesai
Tempat     : Laboratorium Biologi dasar Fakultas MIPA Universitas Tadulako
            Sulawesi tengah.

B.     Alat dan bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum, yaitu :
1.      Tumbuhan Hidrilla (Hydrilla verticillata Hoyle)
2.      Siput air tawar
3.      Tabung reaksi dan raknya
4.      Larutan bromtimol biru (BTB)
5.      Air kolam
6.      Parafin cair
7.      Lampu sebagai sumber cahaya

C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja praktikum, yaitu :
1.      Menyiapkan rangkaian percobaan terdiri dari empat tabung reaksi     (A, B, C, D)
2.      Mengisi tiap tabung dengan air kolam sampai permukaan air kira-kira 20 mm diatas mulut tabung.
3.      Menambahkan 3-5 tetes larutan BTB kedalam tiap-tiap tabung. Kemudian memasukkan seekor siput air tawar kedalam tabung A, siput air tawar dan hidrilla ke dalam tabung B, hidrilla ke dalam tabung C dan tanpa hidrilla dan siput ke dalam tabung D.
4.      Menutup tabung tersebut dengan rapat sampai tidak ada oksigen masuk ke dalamnya.
5.      Menempatkan sebuah rangkaian percobaan kedalam cahaya buatan/lampu dan lainnya ditempatkan ditempat yang gelap/tidak ada cahaya.
6.      Mengamati apa yang terjadi selama 24 jam.

























BAB  IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil pengamatan
1. Tempat terang
No
Gambar
Tabung
Perubahan warna BTB
Kondisi siput
Kondisi Hidrilla
Ket.
1
Description: IMG00259-20111104-1401.jpg
A
Bening
Hidup
-
Berisi siput
2
Description: D:\pictures\Tabung B1.jpg
B
Bening

Hidup
Hidup
Berisi siput dan hidrilla
3
Description: D:\pictures\Tabung D1 (2).jpg
C
Bening
-
Hidup
Berisi hidrilla
4
Description: D:\pictures\Tabung D2.jpg
D
Bening
-
-
Tidak berisi siput dan hidrilla (nol)




2.  Tempat Gelap
No
Gambar
Tabung
Perubahan warna BTB
Kondisi siput
Kondisi Hidrilla
Ket.
1
Description: D:\pictures\IMG00268-20111104-1403.jpg
A
Bening
Mati
-
Berisi siput
2
Description: D:\pictures\IMG00269-20111104-1404.jpg
B
Bening
Hidup
Hidup
Berisi siput dan hidrilla
3
Description: D:\pictures\IMG00270-20111104-1404.jpg
C
Bening dan keruh
-
Mati
Berisi hidrilla
4
Description: D:\pictures\IMG00263-20111104-1402.jpg
D
Bening
-
-
Tidak berisi siput dan hidrilla (nol)









B. Pembahasan

          Pada percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan data atau hasil yang akan menambah pengertian tentang hubungan antara produsen dan konsumen, terutama peran organisme dalam siklis karbon. Pada saat praktikum dimulai dengan menyiapkan rangkaian percobaanyang terdiri dari empat tabung reaksi. Lalu mengisi tabung dengan air kolam sampai permukaan kira-kira 20 mm di bawah mulut tabung. Kemudian menambahkan 3-5 tetes larutan BTB ke dalam tiap-tiap tabung. Lalu  memasukkan ke dalam tabung A seekor siput air tawar, tabung B berisi siput air tawar dan hidrilla, tabung C berisi hidrilla saja, dan tabung D tanpa hidrilla dan siput. Setelah itu, menutup tabung tersebut dengan kapas sehingga rapat dan tidak ada oksigen masuk ke dalamnya. Kemudian menempatkan sebuah rangkaian di dalam cahaya buatan/lampu ( inkubator ) dan salah satunya di tempat yang gelap/tidak ada cahaya. Lalu, setelah 24 jam mengamati apa yang terjadi. Pada percobaan ini bromotimol biru berfungsi sebagai indikator untuk dapat mengetahui apakah terdapat CO2 didalam tabung reaksi karena larutan bromotimol biru sangat sensitif dengan CO2, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya reaksi perubahan warna.

Pada perlakuan diruag gelap, pada tabung pertama yang diisi dengan air kolam + siput + bromtimol biru warna indikator kuning, siput mati, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi proses fotosintesis sehingga siput tidak dapat mengambil O2 yang terjadi hanya lah proses respirasi yang dihasilkan oleh siput tersebut, Pada tabung kedua dengan isi air kolam + siput + hydrilla + bromotimol biru warna indikator kuning sekali, siput mati, hydrilla layu, hal ini menunjukkan hydrilla berubut O2 dengan siput, hydrilla juga tidak dapat berfotosintesis dengan tidak adanya cahaya. Pada tabung ke tiga dengan isi air + hydrilla + bromotimol biru warna indikator bening, hydrilla layu, hal ini menunjukkan bahwa respirasi terjadi sedikit tetapi fotosintesis tidak terjadi. Pada tabung keempat diisi dengan air kolam + bromtimol biru, tabung keempat ini hanya digunakan sebagai kontrol.
Perlakuan ditempat terang, pada tabung pertama yang diisi dengan air kolam + siput + bromtimol biru warna indikator kuning, siput hidup aktif, hal ini menunjukkan terdapat CO2 dan fotosintesis berjalan lancar karena mendapat cahaya yang cukup. Pada tabung kedua dengan isi air kolam + siput + hydrilla + bromotimol biru warna indikator tetap biru, siput hidup aktif, hydrilla tetap hijau segar, hal ini menunjukkan keseimbangan antara CO2 dan O2. Pada tabung ke tiga dengan isi air + hydrilla + bromtimol biru warna indikator biru pekat, hydrilla tetap hijau segar, hal ini menunjukka tidak terjadi respirasi. Pada tabung keempat diisi dengan air kolam + bromtimol biru, tabung keempat ini hanya digunakan sebagai kontrol.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa organisme-organisme yang dapat bertahan hidup dan berkembang biak adalah organisme yang berada di tempat terang. Hal ini disebabkan karena organisme itu mendapatkan energi lebih dari cahaya sehingga proses fotosintesis berjalan dengan lancar. Sedangkan, organisme-organisme di tempat gelap mati terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena organisme itu tidak berkembang dengan baik sehingga tidak mendapatkan cahaya dan proses fotosintesis tidak dapat berjalan dengan baik. Organisme-organisme tersebut membutuhkan zat O2, CO2, dan karbohidrat.

Peristiwa yang ditunjukkan dengan perubahan warna pada bromtimol biru adalah peristiwa respirasi, karena peristiwa respirasi menghasilkan CO2 yang sangat sensitif terhadap bromtimol biru, kesensitifan ini dapat dilihat dengan adanya perubahan warna pada bromtimol biru. Apabila terjadi respirasi yang cukup banyak, tabung tersebut tampak berembun





BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari percobaan Hubungan Produsen dan Konsumen, dapat ditarik kesimpulan:

1.      Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama sehari (24 jam), maka dari beberapa tabung reaksi yang berisi tanaman hidrila (Hydrilla verticilata) dan siputFak tersebut terdapat berbagai macam perubahan terhadap bahan yang digunakan dimulai dari bentuk, warna dan bahan. Warna dari air yang digunakan maupun kehidupan dari bahan tersebut.
2.      Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan pada beberapa tabung tersebut adalah adanya proses fotosintesis (CO2 dan O2) yang terdapat dalam tabung tersebut.

B. Saran
Adapun saran pada praktikum biologi dasar “Hubungan antara Produsen dan Konsumen” yaitu untuk kegiatan pengamatan yang harus dilakukan adalah para praktikan harus melakukan pengamatan terhadap bahan tersebut secara bertahap setiap hari agar memperoleh data yang siknifikan.