Sabtu, 28 Desember 2013

GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE PADA ANAK BALITA DI KELURAHAN TONDO DUYU PUSKESMAS TONDO KECAMATAN MANTIKULORE

1.    Latar Belakang
Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan masyarakat Indonesia, baik ditinjau dari segi angka kesakitan  maupun angka kematiannya. Penyakit ini dapat menyerang semua golongan umur dengan angka kesakitan berkisar 280 per 1000 penduduk dan untuk balita menderita satu sampai satu setengah kali episode diare setiap tahunnya atau 53% dari semua kesakitan diare (Dep.Kes.RI,1998).
Angka kematian diare pada semua umur selama dasawarsa terakhir dapat diturunkan dari 110,1 per 100.000 penduduk (1985) rnenjadi 56 per 100.000 penduduk (1995). Sedangkan kematian karena diare pada kelompok balita diturunkan dari 5,7 per seribu balita menjadi 2,5 per seribu balita pada episode yang sama (Dep. Kes.RI,1998).
Bedasarkan UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan yang ditetapkan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi seiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Diare dapat timbul dalam bentuk KLB dengan jumlah penderita dan kematian yang besar. Fasilitas kasus (CFR) terjadi penurunan yang cukup bermakna dari 35 % (awal Repelita I) menjadi dibawah 3 % pada akhir Repelita VI. Penurunan CFR yang nyata dikarenakan makin meningkatnya manajemen penanggulangan KLB (Dep.Kes. RI, 1998).
  Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 proporsi penyakit infeksi dan parasit sebagai penyebab kematian adalah 22,7%. Kematian bayi dibawah umur 1 tahun 33,5% disebabkan oleh gangguan prenatal dan 32,1% oleh penyakit sistem pernapasan. Diare sebagai bagian dari kelompok penyakit infeksi dan parasit, proporsinya sebesar 9,6 % sebagai penyebab kematian pada bayi dibawah 1 tahun.
Pada kematian anak balita golongan umur 1-4 tahun, proporsi penyebab kematian paling tinggi adalah penyakit sistem pernapasan yaitu sebesar 38,8%, kemudian penyakit diare serta infeksi/parasit lain masing-masing sebesar 14,3%.
Kematian anak pada kelompok umur 1-4 tahun terutama disebabkan oleh penyakit infeksi dan parasit dengan proporsi sebesar 44,7%, pernapasan 13%. Sedangkan pada kelompok umur 15-34 tahun, penyakit infeksi dan parasit menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian yaitu sebesar 36,5%, berturut-turut infeksi dan parasit lain 16,8%, kemudian TBC 13,9%.
Tingginya angka kesakitan dan kematian akibat diare disebabkan oleh beberapa faktor yaitu antara lain kesehatan lingkungan yang belum memadai, keadaan gizi, kependudukan, pendidikan, faktor musim dan geografi daerah, keadaan sosial pencegahan pemberantasan penyakit diare tidak akan berhasil baik tanpa adanya kesadaran yang tinggi dari masyarakat untuk ikut berpartisipasi didalamnya serta kesiapan petugas kesehatan dilapangan. yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan perilaku.
Gambaran Epidemiologi Penyakit Diare di Kelurahan Tondo Duyu Puskesmas Tondo  pada tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kesakitan diare sebanyak 661 kasus.
Dengan melihat data di atas maka sangat penting sekali untuk dilakukan penelitian tentang Gambaran Epidemiologi Penyakit Diare berdasarkan tempat, orang dan waktu pemberantasan penyakit diare di Kelurahan Tondo Duyu Kecamatan Mantikulore.





2.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu bagaimana gambaran epidemiologi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit diare pada anak balita.

3.    Metodologi Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah maka penulis mencoba menuangkan kerangka konsep atau kerangka berpikir, dengan menggunakan hubungan yang paling dasar yaitu hubungan antar dua Variabel yaitu variabel pengaruh (indevenden variabel) atau variabel bebas dengan variabel tidak bebas (deveneden variabel) atau variabel terikat (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1987).
No
Nama Variabel
Unit Eksperimen
Tipe Pengukuran
Tipe Variabel
A. Variabel Dependen
1
Kejadian diare pada balita
Buang air besar pada balita lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi encer/lebek bahkan dapat berupa air saja
1=bukan diare
2=diare
Kualitatif
B. Variabel Independen
1.
Umur ibu
Usia responden pada saat pengumpulan data dihitung berdasarkan tahon kelahiran
1= >20 Tahun
2=21 – 30 Tahun
3= 31 tahun keatas
Kuantitatif
2.
Jenis kelamin
Status gender penderita yang dapat diketahui dari penampilan fisik yang bersangkutan
1= laki-laki
2= perempuan
Kualitatif
3.
Tingkat pendidikan
Sekolah formal yang telah ditamatkan responden pada saat penelitian
1= rendah
2= sedang
3= tinggi
Kualitatif
4.
Pekerjaan ibu
Mata pencaharian utama responden pada saat oenelitian
1= bekerja
2= tak bekerja
Kualitatif
5.
Pengetahuna ibu
Pemahaman responden berkaitan
1 = rendah
Kualitatif

4.    Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dipakai adalah primer (observasi langsung kelapangan dengan melihat dan membagi kuesioner) dan data sekunder yang tercatat di Puskesmas Tondo Kecamatan Mantikulore tahun 2012 yang ada di Puskesmas Tondo Kecamatan Mantikulore.